Misteri Kotak Tamatebako, Rahasia Awet Muda Urashima Taro
Kemudian Putri Otohime mulai menangis, tapi Urashima tetap ingat orang 
tuanya dan menurut tradisi Jepang, tugas kepada orang tua lebih kuat 
dari segala sesuatu yang lain, lebih kuat dibandingkan kesenangan atau 
cinta, dan keputusannya tidak akan berubah. Sang putri berkata:
"Tidak ada yang bisa dilakukan. Aku akan mengirimkanmu kembali kepada ayah dan ibumu. Aku akan memberikan ini sebagai tanda cinta, kumohon ambil-lah. Ini adalah Tamate-bako (Tamatebako), berisi sesuatu yang sangat berharga. Kau jangan membuka kotak ini apapun yang terjadi! Jika kau membukanya, sesuatu yang mengerikan akan terjadi padamu! Sekarang,... berjanjilah bahwa kau tidak akan pernah membuka kotak ini!"
Sebuah kotak perhiasan indah diikat dengan tali sutra dan jumbai sutra 
merah diserahkan kepada Urashima, dia berjanji untuk tidak akan pernah 
membuka kotak itu apa pun yang terjadi. Kemudian Urashima Taro kembali 
ke pantai diantar seekor kura-kura besar, sama seperti ketika dia 
datang.

Ketika dia tiba di desa, semua orang memandangnya, pantai itu masih 
terlihat sama, tetapi orang-orang yang dilihatnya memiliki wajah sangat 
berbeda. Berharap bertemu kedua orang tuanya, tapi semua itu sia-sia, 
penghuni rumahnya tak dikenalnya sama sekali. Urashima bertanya kepada 
penduduk desa, apa yang terjadi dengan orang tuanya dan kemana mereka 
pergi. 
Penduduk desa: "Apakah kau Urashima Taro?"
"Ya" kata Urashima, "Aku Urashima Taro!" 
Penduduk desa: "Ha, ha!,... kau tidak sedang bercanda kan? 
Memang benar ada seorang pria bernama Urashima pernah tinggal di desa 
ini, tapi itu cerita lama, tiga ratus tahun lalu. Dia tidak mungkin 
hidup sekarang! Semua itu tertulis dalam sejarah desa."
"Tolong,... jangan membuat lelucon, aku sangat bingung. Aku Urashima 
Taro, dan aku tidak hidup tiga ratus tahun lalu. Empat atau lima hari 
yang lalu aku tinggal di tempat ini."
Urashima berdiri melihat sekelilingnya, sangat bingung, dan memang 
penampilan semuanya berbeda dengan yang diingatnya sebelum dia pergi, 
dan perasaan seperti apa yang dikatakan orang itu mungkin benar. Dia 
merasa berada dalam mimpi yang aneh. Beberapa hari yang lalu dia 
menghabiskan waktu tiga hari di istana Raja Laut. Tetapi menurut 
penduduk desa dia telah tiada ratusan tahun lalu, dimana desa telah 
menulis ceritanya turun menurun. 
Urashima Taro merasa
 tidak ada gunanya tinggal lebih lama lagi, dia harus kembali kepada 
istrinya yang cantik, berjalan kembali ke pantai, membawa kotak 
Tamatebako yang telah diberikan kepadanya. Tapi dia tidak bisa menemukan
 jalan kembali, dan tiba-tiba teringat kotak Tamatebako. 
"Sekarang aku tidak punya rumah, aku telah kehilangan segala sesuatu yang kusayangi disini. Jika aku membuka kotak itu, pasti akan menemukan sesuatu yang akan membantu menunjukkan jalan kembali kepada Putri cantik. Tidak ada yang lain yang bisa kulakukan sekarang,..."
Perlahan-lahan dia melepaskan ikatan tali sutra merah, mengangkat tutup 
kotak berharga Tamatebako. Awan ungu kecil yang indah keluar dari kotak 
berupa tiga gumpalan lembut, sesaat menutupi wajahnya dan kemudian 
menghilang seperti menguap. Urashima yang saat itu seperti pemuda tampan
 berusia dua puluh empat tahun, tiba-tiba menjadi sangat tua. 
Punggungnya membungkuk, rambutnya berubah putih, wajahnya berkerut, 
kemudian Urashima Taro jatuh dan meninggal di pantai.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar