Penjual Keliling dari kota Swaffham
Joseph Jacobs
Dahulu kala disaat jembatan London masih dipenuhi dengan toko-toko di sepanjang jembatan, dan ikan salmon berenang-renang di bawah jembatan, hiduplah seorang penjual keliling yang miskin yang tinggal di Swaffham (nama kota). Ia bekerja menghidupi dirinya dengan berjalan perlahan membawa buntalan barang jualan yang berat di punggungnya dengan ditemani oleh anjingnya yang setia. Saat selesai bekerja, dia dengan senangnya duduk dan beristirahat hingga tertidur. Ia lalu bermpimpi, dan di mimpinya itu, sang Penjual Keliling seolah-olah berada di jembatan London yang besar dan di telinganya terdengar kabar-kabar yang menggembirakan. Sang Penjual Keliling tidak memperdulikan mimpi tersebut, tetapi di hari berikutnya, Ia mendapatkan mimpi yang sama dan begitu pula dengan hari ketiganya.
Lalu Ia berkata kepada dirinya sendiri, "Saya harus mencoba mencari kabar baik itu," lalu dia pun berangkat menuju kota London. Perjalanan panjang ditempuhnya hingga akhirnya Ia tiba dan terlihat di sepanjang jembatan tersebut berdiri rumah-rumah yang tinggi di kiri dan kanannya, air yang mengalir di bawah jembatan dan perahu-perahu yang berlayar lalu-lalang. Sepanjang hari berjalan mondar-mandir kesana-kemari, tetapi tidak mendengar berita yang menyenangkan untuk dia. Hari berikutnya dia berdiri dan berjalan mondar mandir lagi di sepanjang jembatan London, tetapi dia tidak melihat dan mendengar hal-hal yang menarik.
Pada hari ketiga, saat sang Penjual Keliling berdiri menatap dan berjalan mondar-mandir di sepanjang jembatan, seorang pemilik toko berkata kepadanya.
"Teman," katanya, "Saya heran melihat kamu hanya berdiri dan berjalan mondar-mandir. Tidakkah kamu memiliki barang untuk dijual?"
"Tidak," jawab sang Penjual Keliling.
"Dan kamu juga tidak meminta sedekah."
"Tidak akan, selama saya bisa menghidupi diri saya sendiri."
"Lalu apa yang kamu lakukan disini?"
"Sebenarnya, saya bermimpi bahwa apabila saya datang ke sini, saya akan mendengar suatu kabar yang baik."
Saat itulah sang Penjaga Toko tertawa.
"Kamu pasti seorang yang sangat bodoh karena melakukan perjalanan ini. Saya beritahukan kepada kamu, bahwa saya juga kemarin bermimpi bahwa saya berada di Swaffham, suatu tempat yang tidak saya kenal, saya berdiri di sebuah kebun di belakang rumah seorang penjual keliling, dan di kebun tersebut saya lihat sebuah pohon Oak yang besar. Di mimpi ini, saya tahu bahwa apabila saya menggali, di bawah pohon tersebut akan saya dapatkan harta karun. Tapi apakah kamu berpikir bahwa saya adalah orang bodoh yang percaya dengan mimpi saya ini sehingga melakukan perjalanan panjang yang melelahkan hanya karena sebuah mimpi? Tidak, belajarlah dari orang yang bijaksana. Pulanglah dan uruslah pekerjaanmu."
Saat sang Penjual Keliling mendengar hal ini, Ia menjadi sangat gembira dan berbalik pulang ke rumahnya secepatnya, lalu menggali sebuah lubang di bawah pohon Oak yang tumbuh di belakang rumahnya, dan saat itulah Ia menemukan harta karun yang tidak ternilai harganya. Sang Penjual Keliling menjadi kaya raya dalam sekejap tetapi Ia tidak pernah lupa diri karena hal tersebut. Untuk itu, Ia membangun tempat ibadah di Swaffham, dan saat Ia meninggal dunia, orang-orang membangun patung batu untuk mengenangnya di kota Swaffham. Patung tersebut adalah patung yang berbentuk dirinya membawa buntalan besar di punggung dan ditemani oleh anjingnya yang setia.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar