Senin, 03 November 2014

Joseph Antoine Ferdinand Plateau

Joseph Antoine Ferdinand Plateau adalah seorang fisikawan Belgia. Dia adalah orang pertama yang menunjukkan ilusi gambar bergerak. Untuk melakukan hal ini ia menggunakan counter rotating disk dengan mengulangi gambar yang diambil sedikit demi sedikit pada satu gerak dan teratur. Dia menyebunya dengan nama The Phenakisticope 1832, alat pertama yang bisa menampilkan gambar bergerak untuk pertama kalinya.

Plateau adalah seorang ilmuwan yang buta, Ia pun dikenal dengan sebutan si Jenius Buta (Blind Genius). Konon katanya ia menjadi buta karena terlalu banyak melihat matahari, disaat ia meneliti tentang berbagai fungsi mata manusia. Pada kenyataannya ia mungkin memiliki kebutaan sementara pada tahun 1829 setelah melihat matahari dalam beberapa detik. Tapi dalam kisaran tahun 1841-1844 bertahap menjadi buta karena sebuah infeksi di iris matanya.


Biografi

Joseph Plateau lahir pada 14 Oktober 1801 di Brussels, Belgia. Ayahnya adalah seorang pelukis bunga yang berbakat. Menurut  Van der Mensbrugghe (1885 , hal. 390), Joseph Plateau sudah bisa membaca pada umur enam tahun, ini membuat dia mejadi child prodigy(seseorang yang sudah bisa melakukan sesuatu hal lebih cepat dari orang lain pada umumnya) saat zaman tersebut.

Saat masih duduk di bangku sekolah dasar, ia sudah tertarik oleh ilmu fisika, melihat dari eksperimennya dan dia berjanji bahwa suatu saat ia akan membuka segala misteri tentang fisika. Saat umur 14 tahun, ia kehilangan kedua orang tuanya. Ibu yang mati setahun sebelum ayahnya ini membuatnya trauma sehingga ia sakit parah. Ayanya berkeinginan agar Joseph juga ikut menjadi seorang artis seperti dirinya, sehingga sekolah nya sudah di atur agar nanti ia menjadi seorang artis.

Selesai dari sekolah dasar Joseph di masukan ke akademi khusus  seni rupa. Disaat ia masih sakit karena trauma kehilangan kedua prang tuanya, ia di rawat oleh adik laki-laki ibunya yang merupakan seorang pengacara yang bernama M Thirion beserta 2 anak perempuannya. Setelah sembuh dari penyakitnya ia kembali melanjutkan pelajarannya di akademi seni tersebut.

Walau pun latihan di akademi begitu berat, namun semua pelajaran yang ia dapat adalah tentang seni, sedangkan ketertarikannya ada pada bidang sains. Sehingga setiap malam ia melakukan percobaan dengan apparatus yang di buat sendiri olehnya. Setelah lulus ia memasuki Athenaeum di Brussles untuk melanjutkan pendidikan keduanya disana pada tahun 1817. Disana ia di didik oleh seorang yang bernama Adolphe Quetelet, seseorang yang nantinya dilantik untuk mengurusi masalah matematis di Athenaeum pada tahun 1819. Disana ia juga mempunyai seorang sahabat dekat yang bisa menemaninya berdiskusi tentang berbagai macam tentang sains yang sangat dalam, Pierre Verhulst adalah namanya. Mereka berdua sama-sama di semangati oleh gurunya Quetelet yang tidak hanya menjadi guru bagi mereka namun sudah merupakan teman mereka. Quetelet lah yang mengatur untuk Plateau dan temanya untuk sering berkunjung ke tempat observasi nasional diam, disana ia tertarik pada astronomy.

Pada tahun 1822 Plateau lulus dari  Athenaeum dengan nilai yang sangat cemerlang. Guru-gurunya menyarankan dia untuk mempelajari filsafat dan sastra di universitas LiĆØge untuk mencapai target untuk mempelajari hukum. Karena walinya adalah seorang pengacara, tentu hokum sudah terasa biasa baginya, namun bukan ini yang membuat nya tertarik, tapi ia juga tidak punya pilihan lain untuk mengikuti saran tersebut. Setelah mendapatkan gelar sarjana di filsafat, sastra serta hukum, ia bejanji bahwa ia akan melanjutkan pendidikannya di bidang yang sangat ia cintai. Ia pun benar-benar melanjutkan pendidikannya di bidang fisika dan matematika di universitas LiĆØge.  Tak terasa oleh waktu, kini Plateau bertanggung jawab atas saudara-saudara perempuannya dan dia mengambil tanggung jawab ini dengan sangat serius. Daripada memperoleh gelar doctor di bidang matematika dan fisika, ia mengambil pekerjaan di sekolah menengah sebagai seorang guru matematika di Athenaeum LiĆØge, dia juga menjadi seorang guru untuk adik perempuannya JosĆ©phine. Walaupun ia mempunyai banyak pekerjaan, Plateau masih bisa menulis disertasi doctor yang menakjubkan dalam waktu dua tahun dan dia dilantik menjadi doctor pada 3 June 1829.

Pada 27 Agustus 1840 ia menikahi Augustine-ThĆ©rĆØse-AimĆ©e-Fanny Clavareau: mereka memiliki seorang putra setahun kemudian, pada tahun 1841. Putrinya Alice Plateau menikahi Gustaaf Van der Mensbrugghe pada tahun 1871, yang menjadi kolaborator dan kemudian penulis biografi pertama.

Joseph Antoine Ferdinand Plateaum eninggal pada 15 September 1883 (umur 81)di Ghent.


Penelitian

Phenakistiscope Plateau
Pada tahun 1829 Joseph Plateau menyerahkan tesis doktornya untuk mentornya Adolphe Quetelet untuk meminta nasihat. Isinya hanya 27 halaman, tapi dirumuskan sejumlah besar kesimpulan mendasar. Isinya, hasil pertama dari penelitian dalam efek warna pada retina (durasi, intensitas dan warna), penelitian matematika ke persimpangan dari kurva bergulir (lokus), pengamatan distorsi gambar bergerak, dan rekonstruksi gambar terdistorsi melalui kontra cakram bergulir (dia menjulukinya cakram anorthoscopic ). Pada tahun 1832, Plateau menemukan perangkat stroboskopik awal yakni " phenakistoscope ", perangkat pertama yang memberikan ilusi gambar bergerak. perangkat itu terdiri dari dua disk, satu dengan jendela kecil dengan radial yang berjarak sama yang dapat dilihat penonton, dan lainnya yang berisi urutan gambar. Ketika dua disk diputar pada kecepatan yang benar, sinkronisasi jendela dan gambar yang membuat efek animasi. Proyeksi foto stroboskopik, menciptakan ilusi gerak, akhirnya mengarah pada pengembangan bioskop.

Plateau juga mempelajari fenomena kapiler dan tegangan permukaan (Statique expƩrimentale et des thƩorique liquides soumis aux Seules pasukan molƩculaires, 1873). Masalah matematika dari adanya permukaan minimal dengan batas yang diberikan dinamai menurut namanya. Dia melakukan studi ekstensif dari film sabun dan merumuskan hukum Plateau ini yang menggambarkan struktur yang terbentuk oleh film-film tersebut dalam busa. (Wikipedia)

Tidak ada komentar:

Posting Komentar